Modus Penipuan Online-Sobat pemburukuis, mimin cuma bisa geleng-geleng kepala sambil ngelus dada baca berita kejadian seorang nasabah BRI asal Jombang, Jawa Timur yang saldo tabungannya Rp 44 Juta lenyap dalam 11 menit. Mirisnya, saldo sebesar itu merupakan uang hasil jerih payah yang telah dikumpulkan selama 8 tahun. Kebayang khan perjuangan nabung rutin bertahun-tahun akhirnya lenyap dalam hitungan menit akibat ulah para penjahat perbankan yang makin sadis dan cerdik.
Pemburukuis sengaja angkat informasi ini karena kejahatan seperti ini bisa mengintai siapa saja dan menggunakan modus menang hadiah. So tidak ada salahnya kita berkaca dari pengalaman dari Zainuddin yang kehilangan uang 44 juta dalam 11 menit.
Kronologinya, Zainuddin mendapatkan telpon dari seseorang yang mengaku petugas BRI. Si penelepon menyatakan kalau Zainuddin memperoleh kesempatan dapat hadiah undian BRITAMA. Hebatnya lagi, si penjahat ini menyebutkan identitas Zainuddin secata tepat. Kemudian menanyakan pertanyaan terkait identitas pribadi. Tanpa curiga, dijawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Ga beberapa lama, setelah ditelepon, ada SMS masuk yang menginfokan kalau ada tranfer keluar sebesar Rp 19.999.999. Karena tidak merasa melakukan transaksi, SMS ini diabaikan. Namun kemudian Zainuddin menuju ATM untuk cek saldo. Selama perjalanan ke ATM, ada beberapa SMS masuk yang isinya tranfer ke rekening lain. Begitu dicek di ATM, saldonya tinggal Rp 124.558.
Coba bayangkan kembali perasaan sampeyan kalau dalam posisi Zainuddin. Ditelpon petugas yang ngaku dari Bank dan bawa info menang undian? Plus si penelepon isi bisa menyebut beberapa data diri dengan tepat? Apa ga bikin orang langsung percaya tuh? Yaps, modus kejahatan ini terlihat cukup meyakinkan untuk mengelabuhi korbannya. Entahlah apakah ditambah dengan ilmu gendam atau tidak. Yang jelas, data diri si korban berhasil dipegang pelaku. Kalau sudah begini gampang nguras tabungan.
So, buat sobat pemburukis, bukannya mimin sok tahu sok pinter atau apalah, cuma mengingatkan kembali untuk berhati-hati terhadap beragam modus kejahatan perbankan ataupun di promo undian yang bisa saja menimpa siapa saja. Ingat, jangan pernah ngasih data pribadi seperti nomor rekening, PIN, nama ibu kandung dan data yang bersifat pribadi kepada orang yang tidak dikenal atau petugas bank sekalipun. Salah satu standart pelayanan Bank dengan jelas menyebutkan bahwa data konsumen bersifat rahasia dan petugas bank tidak boleh minta data pribadi nasabah. Kalau sampai data pribadimu bocor, itu bisa disalahgunakan orang yang tidak bertanggung-jawab. Dan pihak bank tidak bisa mengembalikan uangmu.
Sama seperti kasus Zainuddin ini, pihak Bank BRI sudah menyatakan tidak bisa mengganti saldo yang hilang. Transaksi bisa terjadi karena secara sistemĀ semua syarat dan prosedur bisa terpenuhi. Dijelaskan pula kalau si penjahat bisa tahu no kartu ATM, tanggal kadaluarsa dan identitas pribadi Zainuddin. Nah ketika ada permintaan transaksi tranfer, sistem perbankan melakukan prosedur permintaan no OPT untuk verifikasi ke no HP. Kalau no OTP benar, tranfer bisa dilakukan.
sumber: kompas.com